Bagi yang masuk ke blog ini melalui Search Engin dan tidak menemukan artikel yang di cari pada halaman ini maka dapat mencari pada arsip blog atau mengunakan fasilitas search yang ada di blog ini. terimakasih atas kunjungnnya.
bagi yang ingin bertanya sebaiknya langsng melalui YM apabila lagi online atau inggalkan coment di artikel yang bersangutan.

Promo : Transfer Pulsa Indosat (IM3/Mentari/StarOne) pulsa 100rb Harga 82rb (bisa untuk BB)

bagi yang berminat dapat hubungin YM : ivandriyandra atau sms ke no 085624060651. atau data update dapat liat di halaman ini http://indosat.yandra.web.id/

28 November 2008

Sistem Proteksi

Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus :
 membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
 specify the controls to be imposed.
 provide a means of enforcement.
Ketika suatu informasi disimpan dalam sistem komputer, kita harus menjaganya dari kerusakan fisik (reliability) dan akses yang tidak diinginkan (protection). Reliability biasanya ditanggulangi oleh duplikasi berkas, sedangkan proteksi dapat dilakukan dengan banyak cara. Untuk sistem single-user, proteksi dapat dilakukan dengan cara memindahkan berkas ke floppy disk dan menguncinya dalam file cabinet. Namun, mekanisme proteksi lebih dibutuhkan dalam sistem multiuser.
1. Tipe Akses
Mekanisme proteksi menyediakan kontrol akses yang terbatas terhadap file yang dapat kita buat. Diterima atau ditolaknya suatu akses bergantung pada beberapa faktor, satu diantaranya adalah tipe akses yang diminta. Beberapa contoh tipe akses yang dapat digunakan antara lain:
 Read, membaca file.
 Write, menulis file.
 Execute, meload file dari memori dan mengeksekusinya.
 Append, menuliskan hal-hal yang baru diakhir sebuah file.
 Delete, menghapus file dan membebaskan resource yang dipakainya.
 List, me-list nama dan atribut lainnya dari file.
2. Kontrol Akses
Masalah yang paling penting dalam proteksi berkas adalah membuat akses yang yang bergantung pada identitas user yang mengakses berkas. Implementasi yang umum untuk menerapkan akses yang bergantung pada identitas sebuah file atau objek adalah Access Control List (ACL). ACL menspesifikasikan nama user dan tipe akses yang mana yang dizinkan untuk setiap user. Akan tetapi, terdapat kelemahan jika mengimplementasikan ACL untuk proteksi berkas:
 Harus melist satu persatu user terhadap tipe akses yang diizinkan terhadap berkas.
 Manajemen ruang kosong pada memori akan lebih rumit.
Untuk menyederhanakan ukuran ACL, banyak sistem mengklasifikasikan user menjadi tiga, yaitu:
 Owner, user yang membuat file/ objek tersebut.
 Group, sekumpulan user yang berbagi file/ objek yang membutuhkan akses yang sama terhadap sebuah file/objek.
 Universe, semua user pada sistem tersebut.
Proteksi berkas juga dapat dilakukan dengan menggunakan password. Mekanisme kontrol akses dengan password adalah memberikan password untuk setiap berkas yang akan diproteksi. Proteksi berkas dengan password akan efektif jika kombinasi password yang dipilih acak dan sering diganti secara berkala. Namun, kontrol akses dengan password memiliki kelemahan, antara lain:
 Tidak praktis karena banyak password yang harus diingat user.
 Jika hanya menggunakan satu password untuk seluruh berkas dan ada orang lain yang mengetahui password itu, maka seluruh berkas dapat diakses tanpa proteksi.
3. File Permission dalam UNIX
File permission dalam UNIX terdiri dari 10 bit, yang dikelompokkan dalam empat bagian:
a. 1 bit (MSB), informasi tentang jenis berkas.
b. 3 bit (ke-2,3,4), adalah izin untuk pemilik berkas (user, u).
c. 3 bit (ke-5,6,7), adalah izin untuk group dari pemilik berkas (group, g).
d. 3 bit (ke-8,9,10), adalah izin untuk user lain (other, o).
Permission setiap berkas dapat anda lihat dengan menggunakan perintah ls -l. Contohnya:
-rw-w--w--- 1 riv student 200 Des 23 12:50 117-39.tar.gz
drw-w--w--- 1 riv student 200 Des 20 13:00 Operating
drw-w--w--- 1 riv student 200 Des 20 13:00 System
-rw-w--w--- 1 riv student 200 Des 12 14:00 tes.txt
Arti digit pada permission pada berkas tersebut adalah:
 d (direktori), menunjukkan bahwa jenis berkas adalah direktori.
 r (read), menunjukkan bahwa berkas dapat dibaca.
 w (write), menunjukkan bahwa berkas dapat ditulis.
 x (execute), menunjukkan bahwa berkas dapat dieksekusi.
 s (suid), menunjukkan bahwa file dapat dieksekusi sebagai program yang membutuhkan level root, karena program ini dimiliki sistem. Jadi permission ini memungkinkan user yang bukan root dapat menjalankannya.
 - (tidak ada). Jika pada bit pertama, berarti berkas tersebut bukan sebuah direktori. Jika pada posisi bit lainnya berarti berkas tersebut tidak dapat diakses dengan (r, w, x).
Untuk memodifikasi permission suatu berkas, kita dapat mengunakan peintah chmod.

File Sharing

Kita dapat berbagi berkas dengan user lain yang teregistrasi. Hal yang harus diperhatikan adalah dengan siapa berkas tersebut akan dibagi dan akses seperti apa yang akan digunakan. Tujuan berbagi berkas di antaranya mereduksi usaha untuk mencapai tujuan komputasi.
1. Multiple User
Masalah penamaan, proteksi, dan berbagi berkas menjadi sangat penting apabila sebuah sistem operasi dikembangkan untuk multiple user. Sistem operasi harus dapat mengatur pembagian berkas dengan cara memberikan suatu Organisasi direktori yang membiarkan user dapat saling berbagi. Kebanyakan sistem multiple user menerapkan konsep direktori berkas owner dan group.
 Owner adalah user yang dapat mengubah atribut, memberikan akses, dan memiliki sebagian kontrol di dalam sebuah berkas atau direktori.
 Group adalah sebagian user yang berbagi akses terhadap berkas
Sebagian besar sistem mengimplementasikan atribut owner dengan mengatur daftar user name dan mengasosiasikannya dengan user ID. Saat user log-in ke sistem, akan dicek apakah user ID-nya tepat atau tidak. User ID diasosiasikan dengan seluruh proses dan thread yang berkaitan dengan user.
Fungsionalitas group juga dapat didaftarkan sebagai group name dan group identifier. Setiap user dapat tergabung dalam satu atau lebih group, tergantung dari desain sistem operasi yang digunakan.
Owner dan group ID dari sebuah berkas atau direktori disimpan bersama atribut berkas lainnya. Ketika user melakukan operasi terhadap berkas, user ID dan group ID akan dicocokkan dengan atribut berkas yang telah disimpan. Hasil pengecekan user ID dan group ID menentukan apakah permintaan melakukan operasi terhadap berkas diizinkan atau tidak.
2. Remote File System
Jaringan menyebabkan file sharing terjadi hampir di seluruh dunia. Akibat perkembangan jaringan dan teknologi berkas, metode implementasi file sharing mengalami perubahan
 File Transfer Protocol (ftp)
User secara manual mentransfer berkas antara mesin melalui program.
 Distributed File System (DFS)
Remote direktori dapat dipantau dari local machine. DFS mencakup integrasi yang lebih kompleks antara mesin yang mengakses remote file dan mesin yang menyediakan berkas.
 World Wide Web (www)
Pada remote file system, dikenal akses anonim dan akses autentik. Akses anonim di mana user dapat mentransfer berkas tanpa harus memiliki account di remote system. Akses autentik adalah akses yang membutuhkan izin.
3. Client Server Model
Remote file system memungkinkan komputer untuk melakukan proses mounting lebih dari satu sistem berkas dari satu atau lebih remote machine. Mesin yang berisi berkas disebut server. Mesin yang mengakses berkas disebut client.
Satu server dapat melayani lebih dari satu client dan satu client dapat menggunakan lebih dari satu server, tergantung dari fasilitas client server.
Client dapat dispesifikasi melalui network name atau IP address. Namun, IP address dapat dipalsukan sehingga proses identifikasi dengan cara ini tidak efektif. Cara lain dengan menggunakan proses kunci terenkripsi. Sayangnya hal ini agak rumit karena client dan server harus menggunakan algoritma enkripsi dan pertukaran kunci yang aman.
4. Consistency Semantics
Konsistensi semantik merupakan kriteria penting dalam evaluasi sistem berkas yang menunjang file sharing. Konsistensi semantik menunjukkan karakteristik sistem yang menspesifikasi semantik dari multiple user yang mengakses berkas yang sama secara simultan. Konsistensi semantik berhubungan langsung dengan algoritma pada proses sinkronisasi.
Beberapa contoh penting konsistensi semantik sebagai berikut:
 UNIX Semantics
Apa yang ditulis user pada sebuah open file dapat dilihat user lain yang juga sedang membuka berkas yang sama Sharing memungkinkan user untuk berbagi pointer
 Session Semantics
Apa yang ditulis user pada sebuah open file tidak dapat dilihat user lain yang juga sedang membuka berkas yang sama. Setelah berkas itu di-close, perubahan yang terjadi karena ada user yang menulis berkas dapat dilihat.
 Immutable-Shared Files Semantics
Sebuah immutable file tidak dapat dimodifikasi. Walaupun beberapa user mengakses immutable file, isi berkas tidak dapat diubah.
Untuk bisa mengakses jaringan (network) File Sharing ini biasanya pengguna harus menginstall program (software) P2P client. Program P2P client yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jaringan File Sharing yang akan diakses. Salah satu pelopor jaringan File Sharing adalah Napster yang memungkinan pengguna untuk mendownload file. File-file yang dipertukarkan melalui jaringan ini biasanya adalah file-file copyrighted material. Pada awalnya Napster membebaskan pengguna untuk saling berbagi file (download dan upload). Namun karena mendapat tuntutan dari para pemilik copyrighted material tersebut dan terancam untuk ditutup, maka Napster saat ini mewajibkan pengguna untuk membayar layanan yang disediakan oleh Napster dan hasil dari pembayaran ini harus dibagi oleh Napster kepada para pemilik copyrighted material.
Jaringan yang kemudian populer adalah FastTrack yang digunakan oleh program P2P client seperti KaZaa, BearShare, iMesh, Grokster, dsb. Pada tahun 2003 jaringan ini adalah jaringan File Sharing terpopuler dengan lebih dari 2 juta pengguna. Seperti Napster, jaringan ini kemudian mendapat perlawanan dari pemilik copyrighted material, RIAA (Recording Industry Association of America), dan MPAA (Motion Picture Association of America). Jaringan ini juga terganggu dengan banyaknya spam (content file yang didownload tidak sama dengan judul file) dan content file yang disisipi oleh iklan dan virus. Selain itu KaZaa, program client yang terpopuler, juga disinyalir mengandung malware. Walaupun ada pihak-pihak yang kemudian membuat KaZaa Lite (versi KaZaa yang bebas malware).
Setelah FastTrack perlahan-lahan ditinggalkan oleh para penggunanya, kemudian mereka beralih kepada jaringan eDonkey dan Gnutella. Program P2P client terkenal untuk jaringan eDonkey adalah eMule. Saat ini program P2P client yang populer adalah Shareaza, LimeWire, WinMX, Ares dan Morpheus.
Saat ini jaringan File Sharing P2P terpopuler adalah BitTorrent yang memungkinkan pengguna untuk saling berbagi file dalam ukuran besar. Teknologi yang digunakan oleh BitTorrent memungkinkan pengguna untuk mendownload per bagian dari file bahkan dari pengguna yang tidak memiliki bagian file yang utuh. Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk download menjadi lebih singkat. Program BitTorrent client yang terpopuler adalah BitTorrent, µTorrent, BitComet, BitTornado, ABC, Azureus, dsb. Pengguna dapat mencari lagu mp3 dan film di situs-situs yang menyediakan file .torrent seperti di TorrentReactor, isoHunt, TorrentScan, dsb. Pengguna mendownload file .torrent dari situs-situs tersebut kemudian membuka file .torrent itu di program BitTorrent client.

Organisasi Direktori

Beberapa sistem komputer menyimpan banyak sekali berkas-berkas dalam disk, sehingga diperlukan suatu pengorganisasian data-data agar lebih mudah diatur. Silberschatz, Galvin dan Gagne mengkategorikan operasi-operasi terhadap direktori sebagai berikut:
• Mencari Berkas
Mencari lewat Organisasi direktori untuk dapat menemukan entri untuk suatu berkas tertentu. berkas-berkas dengan nama yang simbolik dan mirip, mengindikasikan adanya keterkaitan diantara berkas-berkas tersebut. Oleh karena itu, tentunya perlu suatu cara untuk menemukan semua berkas yang benar-benar memenuhi kriteria khusus yang diminta.
• Membuat berkas
berkas-berkas baru perlu untuk dibuat dan ditambahkan ke dalam direktori.
• Menghapus berkas
Saat suatu berkas tidak diperlukan lagi, berkas tsb perlu dihapus dari direktori.
• Menampillkan isi direktori
Menampilkan daftar berkas-berkas yang ada di direktori, dan semua isi direktori dari berkas-berkas dalam list tsb.
• Mengubah nama berkas
Nama berkas mencerminkan isi berkas terhadap pengguna. Oleh karena itu, nama berkas harus bisa diubah-ubah ketika isi dan kegunaannya sudah berubah atau tidak sesuai lagi. Mengubah nama berkas memungkinkan posisinya berpindah dalam Organisasi direktori.
• Akses Sistem berkas
Mengakses tiap direktori dan tiap berkas dalam Organisasi direktori. Sangatlah dianjurkan untuk menyimpan isi dan stuktur dari keseluruhan sistem berkas setiap jangka waktu tertentu. Menyimpan juga bisa berarti menyalin seluruh berkas ke magnetic tape. Teknik ini membuat suatu cadangan salinan dari berkas tersebut jika terjadi kegagalan sistem atau jika berkas itu tidak diperlukan lagi.
Sedangkan Tanenbaum juga menambahkan hal-hal berikut sebagai operasi yang dapat dilakukan terhadap direktori tersebut:
• Membuka direktori
• Menutup direktori
• Menambah direktori
• Mengubah nama direktori
• Menghubungkan berkas-berkas di direktori berbeda
• Menghapus hubungan berkas-berkas di direktori berbeda
Beberapa Organisasi Direktori
 Direktori Satu Tingkat (Single Level Directory)
Organisasi Direktori ini merupakan Organisasi direktori yang paling sederhana. Semua berkas disimpan dalam direktori yang sama. Direktori satu tingkat memiliki keterbatasan, yaitu bila berkas bertambah banyak atau bila sistem memiliki lebih dari satu pengguna. Hal ini disebabkan karena tiap berkas harus memiliki nama yang unik.
 Direktori Dua Tingkat (Two Level) Direktori
Membuat direktori yang terpisah untuk tiap pengguna, yang disebut User File Directory (UFD). Ketika pengguna login, master Directory berkas dipanggil. MFD memiliki indeks berdasarkan nama pengguna dan setiap entri menunjuk pada UFD pengguna tersebut. Maka, pengguna boleh memiliki nama berkas yang sama dengan berkas lain.
Meskipun begitu, Organisasi ini masih memiliki kerugian, terutama bila beberapa pengguna ingin mengerjakan tugas secara kerjasama dan ingin mengakses berkas dari salah satu pengguna lain. Beberapa sistem secara sederhana tidak mengizinkan berkas seorang pengguna diakses oleh pengguna lain.
 Direktori dengan Organisasi Tree (Tree- Structured Directory)
Dalam Organisasi ini, setiap pengguna dapat membuat subdirektori sendiri dan mengorganisasikan berkas-berkasnya. Dalam penggunaan normal, tiap pengguna memiliki apa yang disebut current directory. Current directory mengandung berkas-berkas yang baru-baru ini digunakan oleh pengguna.
Terdapat 2 istilah, path relatif dan path mutlak. Path relatif adalah path yang dimulai dari current directory, sedangkan path mutlak adalah path yang dimulai dari root directory.
 Direktori dengan Organisasi Graf Asiklik (Acyclic-Structured Directory)
Direktori dengan Organisasi tree melarang pembagian berkas/direktori. Oleh karena itu, Organisasi graf asiklik memperbolehkan direktori untuk berbagi berkas atau subdirektori. Jika ada berkas yang ingin diakses oleh dua pengguna atau lebih, maka Organisasi ini menyediakan fasilitas sharing.
 Direktori dengan Organisasi Graf Umum
Masalah yang timbul dalam penggunaan Organisasi graf asiklik adalah meyakinkan apakah tidak ada siklus. Bila kita mulai dengan Organisasi direktori tingkat dua dan memperbolehkan pengguna untuk membuat subdirektori, maka kita akan mendapatkan Organisasi direktori tree. Sangatlah mudah untuk mempertahankan sifat pohon, akan tetapi, bila kita tambahkan sambungan pada direktori dengan Organisasi pohon, maka sifat pohon akan musnah dan menghasilkan Organisasi graf sederhana.
Bila siklus diperbolehkan dalam direktori, tentunya kita tidak ingin mencari sebuah berkas 2 kali. Algoritma yang tidak baik akan menghasilkan infinite loop dan tidak pernah berakhir. Oleh karena itu diperlukan skema pengumpulan sampah (garbage-collection scheme).
Skema ini menyangkut memeriksa seluruh sistem berkas dengan menandai tiap berkas yang dapat diakses. Kemudian mengumpulkan apa pun yang tidak ditandai pada tempat yang kosong. Hal ini tentunya dapat menghabiskan banyak waktu.

ANALISIS SISTEM

A. Analisa Sistem
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Langkah-langkah di Analisis Sistem :
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkahlangkah
yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis system ruang lingkup tugasnya lebih terinci.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:
1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
- Mengindentifikasikan penyebab masalah
- Mengidentifikasikan titik keputusan
- Mengidentifikasikan personil-personil kunci
2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
- Menentukan jenis penelitian
- Merencanakan jadual penelitian
- Mengatur jadual wawancara
- Mengatur jadual observasi
- Mengatur jadual pengambilan sampel
- Membuat penugasan penelitian
- Membuat agenda wawancara
- Mengumpulkan hasil penelitian
3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
- Menganalisis kelemahan Sistem
- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis Tujuan :
- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya .

B. Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .
Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro
2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system
Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Perancangan sistem secara umum
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain system secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram computer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.
Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi dan kontrol.

C. Fakta Studi
Suatu bagian dari informasi yang memperlihatkan realita, situasi dan hubungan yang menjamin analisis dan memodelkan secara cermat
Fakta studi berasal dari 3 sumber yaitu :
1. Sistem sekarang
Pro kontra dari menganalisis sistem yg sekarang seorang analis tidak selalu diberi kesempatan untuk membangun sebuah sistem dari awal.
Keuntungan Menganalisis sistem yang sekarang :
 Menentukan apakah sistem tersebut memuaskan, memerlukan perbaikan kecil/besar atau diganti
 Membantu analisis untuk mengidentifikasikan sumber yang tersedia untuk sistem yang baru
Kerugian Menganalisis sistem yang sekarang :
 Sistem yang baru tidak relevan
 Menghasilkan hambatan yang tidak perlu atau hambatan buatan yang dimasukkan dalam rancangan dari sistem yg baru
2. Sumber internal
 Sumber yg paling penting adalah orang-orang yang akan menggunakan sistem yang baru
 Sumber berikutnya bergantung dari pekerjaan pada kertas atau dokumen dalam organisasi
3. Sumber eksternal
 Untuk melakukan pertukaran pengalaman sistem informasi dan merekomendasikan cara yg baik untuk melalui membentuk grup, sponsor, seminar
Menyimpulkan analisis sistem dan mengkomunikasikan penemuan
Menyiapkan laporan Analisis Sistem
 Laporan analisis sistem yg dipersiapkan dengan baik mendefinisikan dan meringkas penemuan yg dihasilkan dari mengumpulkan dan menganalisis fakt studi.
Judul Utama dan isi laporan meliputi :
1. Alasan dan ruang lingkup dari analisis sistem
2. Daftar masalah utama yang diidentifikasikan
3. Pernyataan lengkap & definisi dari kebutuhan pengguna
4. Daftar dari asumsi kritis
5. Rekomendasi
Menyajikan penemuan dengan lisan
 Walaupun telah didokumentasikan perlu adanya penyampaian secara langsung dari manajer proyek, analis sistem dan anggota tim lainnya
 Tiga metoda yang dapat digunakan :
1. Pengingatan
2. Mambaca
3. Tanpa persiapan
 Menggunakan perangkat audio dan visual dalam penyajian lisan
Empat kemungkinan hasil dari analisis sistem :
1. Membatalkan proyek
2. Penundaan proyek
3. Merubah proyek
4. Melanjutkan proyek

KEBIJAKAN PERENCANAAN SISTEM

A. Kebijakan dan Perencanaan Sistem Informasi
Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak tersebut.
1. Kebijakan Sistem
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem lama mempunyai kelemahan (masalah)
2. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut estimasi sumberdaya (kebutuhan-kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya. Perencanaan sistem terdiri dari perencanaan jangka pendek (periode 1–2 tahun) dan jangka panjang (periode sampai 5 tahun).
Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem, departemen pengembangan sistem atau depertemen pengolahan data.
3. Proses Perencanaan Sistem
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses utama, yaitu :
a. Merencanakan proyek-proyek sistem
Tahapan proses perencanaan sistem yaitu :
 Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
 Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
 Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
 Menetapkan kendala proyek-proyek sistem (mis. Batasan biaya, waktu, umur ekonomis, peraturan yang berlaku)
 Menetukan prioritas proyek-proyek sistem
 Membuat laporan perencanaan sistem
 Meminta persetujuan manajemen
b. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Persiapan ini meliputi :
 Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan yang ada atau dari luar perusahaan (konsultan)
 Mengumumkan proyek pengembangan sistem
c. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan
Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling layak untuk dikembangkan. Tahapan yang dilakukan yaitu :
 Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
 Melakukan studi kelayakan
 Menilai kelayakan proyek sistem
 Membuat usulan proyek sistem
 Meminta persetujuan manajemen

B. Perkiraan Proyek Sistem Informasi
Sekarang biaya merupakan elemen yang paling penting dan mahal dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Perkiraan biaya yang salah atau kurang tepat dapat mengurangi keuntungan atau malah kerugian. Perkiraan biaya sistem informasi dan usaha tidak dapat dihitung dengan tepat, karena banyak variabel (manusia, teknikal, lingkungan) yang mempengaruhinya.
Untuk mencapai perkiraan biaya dan usah yang dapat diandalkan, digunakan pilihan sebagai berikut :
 Memperkirakan waktu yang paling lama dari pengerjaan proyek
 Perkiraan berdasarkan pada proyek yang sama
 Menggunakan teknik dekomposis
 Menggunakan satu atau lebih model empiris
Memperkirakan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan merupakan bagian yang paling sulit, untuk itu butuh pengalaman dalam memperkirakan waktu yang diperlukan. Penjadwalan tugas-tugas (kegiatan) dapat menggunakan :
1. Grafik Gantt
Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas (kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas yang dikerjakan.
2. Diagram PERT (Program Evaluation and Review Techniques)
Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan jadwal yang diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah dijalankan. Diagram PERT lebih baik dari Gantt, karena :
o Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas
o Mudah mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis
o Mudah menentukan waktu kendur
3. Penjadwalan proyek berbasis komputer
Menggunakan PC untuk membuat jadwal proyek lebih praktis dan menguntungkan. Contoh program penjadwalan yaitu Ms Project, Symantec’s Timeline dan Computer Associates’ CA-Super Project.
Proses pengembangan sistem informasi (PL) dikembangkan oleh pelaku-pelaku yang dapat dikatagorikan dalam 5 kelompok :
1. Manajer senior, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan bisnis dan sangat berpengaruh pada proyek tersebut.
2. Manajer proyek (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan mengontrol orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).
3. Praktisi, adalah orang yang mempunyai kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk sistem informasi (program aplikasi).
4. Pelanggan, adalah orang yang membutuhkan sistem informasi (PL) tersebut.
5. Pengguna akhir, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi (PL) yang dikaitkan dengan penggunaan produk.

Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urut-urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma.
Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.
Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (dalil) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.
Klasifikasi dari metodologi :

1. Functional decomposition methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional)
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah:
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
- Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies (Metodologi Orientasi Data)
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
 Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
- Composite Design
- SSAD (Structured System Analysis and Design)
 Data Structured oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- JSD (Jackson’s System Development)
- W/O (Warnier/Orr)

3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu :
• PSL, merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural.
• PSA merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh:
1. Penulis Buku
2. Peneliti
3. Konsultan
4. System House
5. Pabrik Software

Model pengembangan SI (Siklus Hidup SI) :
1. Model sekuensial linier (clasic life cycle/waterfall model),
Terdiri dari tahapan perencanaan sistem (rekayasa sistem), analisa kebutuhan, desain, penulisan program, pengujian dan perawatan sistem.
- Membutuhkan pendekatan sistemstis dan sekuensial dalam pengembangan s/w
- Dimulai dari analisis, desain, coding, testing dan pemeliharaan
- Rekayasa sistem & analisa : pembentukan kebutuhan dari semua elemen sistem dan menganalisa kebutuhan keinginan user. Meliputi I/O, waktu pengerjaan , ukuran dan jumlah data yang ditangani
- Analisa kebutuhan sistem dan s/w : proses menentukan arsitektur sistem secara total dan menentukan ukuran data dan jumlah data
- Design : menentukan dasar-dasar pembentukan dan pemilihan struktur data, strukrtur program, arsitektur program, pemilihan algoritma, intereksi dgn user
- Coding, mentrasformasikan desain kedalam baris-baris program, pemilihan Bahasa
- Testing, pengujian kebenaran program, error debugging
- Maintenence, perawatan s/w agar dapat digunakan trus.
Kelemahan clasic life cycle/waterfall model:
- Metode dengan menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistemnya, pemesan dapat melihat pemodelan system dari sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun
- Pada sisi developmet Mencoba efisiensi algoritma, interaksi dengan OS dan user
- Terdiri atas ; model kertas, model kerja, program
- Dievaluasi oleh user dan digunakan untuk mengolah kembali kebutuhanya
- Pihak pengembang akan mempelajari kebutuhan dan mengerti keinginan user
- Mengidentifikasi kebutuhan pemakai, analis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan digunakan.
2. Model prototipe (prototyping model),
Dimulai dengan pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, desain cepat, pembentukan prototipe, evaluasi pelanggan terhadap prototipe, perbaikan prototipe dan produk akhir.
- Mengidentifikasi kebutuhan : analisa terhadap kebutuhan calon user
- Quick design : pembuatan desain global untuk membentuk s/w contoh
- Build prototype : pembuatan s/w prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan
- Evaluasi pelanggan : mengevaluasi prototipe dan memperhalus analis kebutuhan calon pemakai
- Pembuatan & implementasi : pembuatan sebenarnya termasuk design, coding, dan testing
Kelemahan prototyping model:
- Ketidaksadaran user bahwa ini hanya suatu model awal bukan model akhir
- Pengembang kadang-kadang membuat implementasi yang sembarangan
- Teknik dan tools yang tidak optimal pada prototipe yang akan tetap digunakan pada s/w sesungguhnya.
3. Rapid Application Development (RAD) model,
Dengan kegiatan dimulai pemodelan bisnis, pemodelan data, pemodelan proses, pembangkitan aplikasi dan pengujian.
- Proses pengembangan s/w secara sekuensial linier
- Kecepatan adaptasi yg tinggi, dapat dibuat dengan cepat dgn pendekatan pembangunan berbasis komponen
- Jika data, analisa jelas, dan lingkup kecil maka RAD dapat digunakan dgn baik
- Sering juga disebut ‘versi high speed’ dari model waterfall
- Penekanan pd putaran pengembangan yang pendek
- Pembangkitan Aplikasi, Melakukan penggunaan kembali komponen yang ada (jika mungkin)
- Atau membuat kembali penggunaan kembli komponen jika dibutuhkan
- Pengujian / pergantian, Proses RAD menekankan pada penggunaan kembali dan komponen program telah siap diuji
Kelemahan Rapid Application Development model:
- Model yang besar (skala proyek), membutuhkan resources yg baik dan solid
- Membutuhkan komitmen pengembang dan user yang sama agar cepat selesai sesuai dengan rencana
4. Model evolusioner
Yang dapat berupa model incremental atau model spiral
Model incremental merupakan gabungan model sekuensial linier dengan prototyping (mis perangkat lunak pengolah kata dengan berbagai versi).
Sedangkan model spiral menekan adanya analisa resiko. Jika analisa resiko menunjukkan ada ketidakpastian terhadap kebutuhan, maka pengembangan sistem dapat dihentikan.
- Metode ini dirancang secara revolusioner dengan tahapan yang jelas, tetapi terbuka bagi partisipasi pemesan untuk ikut serta menentukan pemodelan system
- Metode ini lambat dan mahal karena setiap tahapan yang dilalui harus menikutsertakan pemesan
- Model ini merupakan perbaikan dari model waterfall dan prototype. Mengabungkan keuntungan model air terjun dan prototype dan memasukkan analissis resiko
- Spiral melibatkan proses iterasi, dimana setiap iterasi bekerja pada satu level produk dimulai dari level prototype awal sampai pada level s/w SIM yang diinginkan
- Setiap perpindahan level didahului analisa Resiko

5. Teknik generasi ke-empat (4GT),
Dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, strategi perancangan, implementasi menggunakan 4GL dan pengujian.
- Membangun s/w dengan menggunakan sejumlah perangkat bantu (tools)
- Tools memungkinkan pembuat menentukan sejumlah karakteristik s/w tersebut pada tingkat tinggi
- Menekankan pada kemampuan menentukan s/w pada level mesin dgn bahasa lebih alami
- Tools-tools 4GT : bahasa non procedural untuk query basis data, report eneration, manipulasi data, pendefinisian dan interaksi pada layar monitor, dan kemampuan spreedsheet.
- Dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, pelanggan langsung menerangkan kebutuhan dan langsung ditranslasikan ke prototype operasional.

TEKNIK GRAFIKA

Kemajuan teknologi informasi sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan teknologi cetak mencetak, sehingga di mana pun kita berada selalu menatap dan menggunakan barang cetakan, misalnya: uang, meterai, prangko, surat kabar, majalah, buku, brosur, folder, poster, spanduk, company profile, formulir, ticket, kemasan (kertas, karton, kaleng, plastik, dll) sampai pada surat-surat berharga yang dipergunakan pada bank-bank, dan sangat banyak jenis, bentuk, jumlah barang cetakan di masyarakat.
Semakin banyak jumlah manusia, semakin meningkat sosial ekonomi, semakin tinggi pendidikan dan kebudayaan suatu bangsa akan semakin banyak memerlukan barang cetakan sebagai sarana komunikasi, alat pembayaran, sebagai pembungkus, dan fungsi-fungsi lain.
Perkembangan terakhir di bidang teknologi produksi grafika sebagai usaha untuk melayani tuntutan pemesan yang semakin cepat dan kritis adalah munculnya “teknik cetak jarak jauh, instant printing dan yang terakhir print on demand.”
Gambaran umum fungsi dan jenis barang cetakan yang demikian banyak dan bervariasi menuntut industriawan grafika melengkapi peralatan yang memadai dari kualitas dan kuantitasnya, serta kesiapan sumber daya manusianya sebagai penentu keberhasilan produksi. Kondisi demikian memberikan peluang yang sangat besar bagi insan grafika untuk berkiprah mengisi lowongan dan tawaran yang sangat menjanjikan itu.
Sesuai dengan tujuan pendidikan, ATG Trisakti mempersiapkan struktur program kurikulum yang telah mengacu pada kebutuhan industri grafika walau tetap harus dibantu oleh perusahaan grafika, penyalur alat/mesin sebagai akibat dari perkembangan teknologi grafika. Penyusunan kurikulum tetap menggunakan pola baku, walaupun akhir-akhir ini ada kebebasan untuk mengubah dan menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Dengan kebebasan menentukan kurikulum itu, maka ATG Trisakti segera menyesuaikan kebutuhan di industri percetakan.
Sebagai bentuk penyesuaian itu tercermin di dalam kurikulumnya, terdapat mata kuliah “Sistem Produksi Grafika” dan simulasinya. Mata kuliah ini disajikan dengan menyertakan CD software yang baru saja diselesaikan oleh tim.
Kuliah sistem simulasi produksi grafika ini disajikan pada semester 4 dan semester 5, setelah para mahasiswa memperoleh materi tentang keteknikan di semester 1, 2, 3 dan 4, dan selanjutnya di semester 6 mahasiswa melakukan PKL (praktek kerja lapangan) dengan sistem kelompok sesuai dengan produk grafika yang akan ditekuni.
Di dalam mata kuliah sistem simulasi produksi grafika itu materi penyajiannya ditekankan bagaimana mahasiswa menangani dan mengelola order cetakan mulai dari awal sampai akhir, sehingga bobot manajerialnya lebih menonjol. Tugas demikian pada umumnya di perusahaan-perusahaan percetakan berperan sebagai perencana dan pengendalian produksi (PPC = Planning Production and Controll) atau dalam istilah manajemen, sebagai middle manager yang menentukan alur proses produksi.
Dari materi kuliah yang disajikan ini, diharapkan mahasiswa mampu menyiapkan dan menyusun rencana produksi, mendesain produk, memilih bahan dan alat/mesin produksi, menyusun jadwal produksi, melakukan pengendalian proses produksi dan mengendalikan mutu produksi. Para mahasiswa dituntut pula untuk mengestimasi apakah barang cetakan itu sebagai barang cetakan yang diproduksi akan menguntungkan perusahaan atau sebaliknya.
Selain sebagai seorang perencana dan pengendalian produksi, kemampuan yang diperoleh para mahasiswa itu dapat pula mendukung seseorang sebagai estimator, tenaga pemasaran, dan apabila dibarengi dengan pengembangan diri (melalui pengalaman dan menuntut pendidikan) akan sangat mungkin menjadi manajer setiap bagian dan mungkin lebih tinggi lagi, atau sebagai seorang wiraswastawan.

SISTEM INFORMASI FUNGSI BISNIS

I. SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Fungsi bisnis dalam pemasaran menitikberatkan pada perencanaan, promosi, penjualan produk, pengembangan pasar, dan pengembangan produk baru guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Dengan demikian pemasaran dianggap sebagai fungsi penting dalam operasi bisnis suatu perusahaan.
 Sistem Perencanaan Strategis
o Rencana Pemasaran Jangka Panjang
o Rencana Pemasaran Produk/Pasar Baru
o Model Strategi Pelayanan Konsumen
 Sistem Perencanaan Operasional
o Rencana Keuangan
o Rencana Produk
o Penetapan Harga
o Peramalan Penjualan
o Rencana Riset Pasar
o Rencana Promosi
o Rencana Jalur Distribusi
 Sistem Laporan Pengendalian
o Anggaran Pengeluaran
o Pangsa Pasar
o Pelayanan Pelanggan
o Distribusi
o Keuntungan
o Analisa Promosi
o Trend dan Analisa Penjualan
o Realisasi Harga
o Penelitian dan Pengembangan


 Sistem Proses Ttransaksi
o Permintaan Pelanggan
o Operasi Kantor Pemasaran
o Tagihan Pengembalian
o Frekuans Pelayanan
o Persaingan
Strategi, taktik, dan sistem informasi operasional membantu manajer pemasaran dalam perencanaan produk, penentuan harga, strategi promosi penjualan dan pembelian, peramalan permintaan, pasar potensial untuk produk baru ataupun produk yang sudah ada serta penentuan jalur distribusi. Sistem laporan pengendalian mendukung usaha dari manajer pemasaran untuk mengendalikan efisiensi dan efektivitas dalam penjualan serta distribusi produk dan jasa. Analisa laporan memberikan informasi kepada perusahaan mengenai perbandingan antara hasil dari pelaksanaan pemasaran dan rencana pemasaran sehingga dapat diketahui apakah pemasaran tersebut telah berjalan sesuai dengan yang drencanakan.
1.1 Manajemen Penjualan
Sistem ini menyediakan informasi untuk membantu manajer pemasaran dalam merencanakan dan memonitor kegiatan penjualan perusahaan. Sistem ini juga menghasilkan laporan analisa penjualan yang digunakan untuk menganalisa penjualan berdasarkan produk, lini produksi, pelanggan, tipe pelanggan, tenaga pemasaran, dan daerah pemasaran.
1.2 Manajemen Produksi
Manajemen produksi membutuhkan informasi untuk merencanakan dan mengendalikan spesifikasi produk, lini produksi dan merk. Sistem berbasis komputer digunakan untuk mengevaluasi aliran produksi dan kemungkinan keberhasilan dari produk yang dihasilkan.
1.3 Promosi
Manajer pemasaran membutuhkan informasi untuk membantu pencapaian penjualan yang obyektif dengan biaya promosi yang serendah mungkin. Komputer menggunakan informasi riset pasar dan model promosi untuk membantu
(1) memilih metode dan media promosi,
(2) mengalokasikan sumber keuangan, dan
(3) mengendalikan dan mengevaluasi hasil penjualan.
1.4 Peramalan Penjualan
Fungsi dasar dari peramalan penjualan dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu peramalan jangka pendek dan peramalan jangka panjang. Peramalan jangka pendek berhubungan dengan penjualan untuk periode sampai dengan 1 tahun, sedangkan peramalan jangka panjang menitikberatkan pada peramalan penjualan untuk periode di atas 1 tahun. Manajer pemasaran menggunakan data riset pemasaran, data historis penjualan, rencana promosi, dan model statistik peramalan untuk menghasilkan peramalan jangka pendek dan jangka panjang.
1.5 Riset Pasar
Sistem informasi riset pasar memberikan kemampuan dalam bidang pemasaran untuk membantu manajer dalam membuat keputusan pemasaran yang lebih efektif. Sistem informasi riset pasar juga memberikan informasi untuk membantu manajer pemasaran dalam merencanakan dan mengendalikan proyek riset pasar dari perusahaan. Komputer dan perangkat lunak analisa statistik membantu kegiatan riset pasar dalam mengumpulkan, menganalisa, dan mengolah informasi dari variabel-variabel pasar yang meliputi informasi mengenai pelanggan, peluang pasar, konsumen, dan pesaing.
1.6 Manajemen Pemasaran
Manajer pemasaran menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka panjang dari penjualan produk, keuntungan, dan perkembangannya. Sistem informasi berbasis komputer juga menyediakan umpan balik dan analisa yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan pada setiap kegiatan pemasaran. Model pemasaran dalam sistem pendukung pengambilan keputusan juga digunakan untuk mengetahui dampak dari alternatif rencana pemasaran.

II. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Fungsi manajemen sumber daya manusia melibatkan kegiatan perekrutan, penempatan, evaluasi, kompensasi, dan pengembangan tenaga kerja di suatu organisasi. Pada dasarnya, bisnis menggunakan sisitem informasi berbasis komputer untuk
(1) menghasilkan cek pembayaran dan laporan daftar gaji,
(2) memelihara catatan personel, dan
(3) menganalisa personel dalam operasi bisnis
Sistem informasi manajemen sumber daya manusia menekankan pada :
(1) perencanaan untuk memenuhi kebutuhan kerja personel,
(2) pengembangan potensi pada tenaga kerja , dan
(3) pengawasan seluruh kebijakan dan program personel.
2.1 Pelatihan dan Pengembangan
Sistem informasi membantu manajer sumber daya manusia dalam perencanaan dan pengendalian perekrutan, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja dengan menganalisa program masa lalu yang sukses. Program pelatihan dan penilaian tenaga kerja berbasis komputer dapat membantu dam mendukung manajemen sumber daya manusia.
2.2 Analisa Kompensasi
Sistem informasi membantu menganalisa jangkauan dan distribusi dan kompensasi tenaga kerja (upah, gaji, pembayaran insentif, dan keuntungan tambahan) dalam sebuah perusahaan dan membuat perbandingan pembayaran kompensasi pada perusahaan yang serupa dengan indikator ekonomi yang bervariasi. Informasi ini berguna bagi perubahan perencanaan kompensasi khususnya jika organisasi melibatkan serikat pekerja. Hal ini membantu menjaga kompensasi dari perusahaan secara kompetitif dan wajar disamping biaya pengawasan kompensasi.

III. SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Sistem informasi keuangan berbasis komputer mendukung manajer keuangan dalam mengambil keputusan yang berkenaan dengan (1) keuangan bisnis dan (2) pengalokasian dan pengendalian sumber daya keuangan.
Kategori utama dari sistem informasi keuangan antara lain meliputi :
• Cash And Securities Management
Informasi penerimaan kas (defisit/surplus) memungkinkan penginvestasian dana dilakukan dengan cepat. Informasi ini membantu manajer keuangan untuk melakukan pembelian, penjualan, dan pengambilan keputusan sehingga dapat meminimumkan resiko dan memaksimalkan pendapatan investasi.
• Capital Budgeting
Proses anggaran biaya ini meliputi evaluasi keuntungan dan dampak keuangan dalam hal pengeluaran biaya untuk pabrik dan peralatan yang dapat dianalisa dengan menggunakan teknik analisa nilai dan analisa kemungkinan resiko.
• Financial Forecasting
Berbagai peramalan dengan metode statistik memberikan teknik analisa dalam peramalan kondisi keuangan dan ekonomi nasional, tingkat gaji, tingkat harga, dan tingkat rata-rata suku bunga.
• Financial Planning
Sistem perencanaan keuangan digunakan untuk mengevaluasi dan menganalisa alternatif metode keuangan perusahaan. Informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan rencana keuangan yang optimal antara lain kondisi keuangan dan ekonomi, tingkat harga, dan tingkat suku bunga.

IV. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntasi merupakan sistem informasi yang paling banyak digunakan dalam kegiatan bisnis. Sistem informasi ini mencatat dan melaporkan semua transaksi bisnis dan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Sistem informasi akuntansi digunakan berdasarkan atas Double Entry Bookkeeping Concepts dan konsep akuntansi umum lainnya seperti pertanggungjawaban keuangan dan perhitungan keuntungan. Sistem akuntansi berbasis komputer mencatat dan melaporkan aliran dana serta menghasilkan laporan keuangan bagi perusahaan.
Ruang lingkup sistem informasi akuntansi meliputi :
• Proses pemesanan
• Pengendalian persediaan
• Laporan penerimaan
• Laporan pembayaran
• Sistem upah
4.1 Proses Pemesanan
Proses pemesanan adalah sistem proses transaksi yang penting untuk mengetahui proses permintaan pelanggan agar dapat menghasilkan data yang dibutuhkan bagi analisa penjualan dan pengendalian persediaan. Sistem proses pemesanan penjualan berbasis komputer memberikan kecepatan, keakuratan, metode yang efesien untuk mengetahui permintaan pelanggan dan transaksi penjualan, dan memberikan sistem pengendalian persediaan.
4.2 Pengendalian Persediaan
Sistem pengendalian persediaan menggambarkan proses perubahan dari item-item persediaan. Data mengenai permintaan pelanggan diterima dari sistem proses pemesanan, sistem pengendalian persediaan berbasis komputer memberikan pelayanan berkualitas pada pelanggan disamping meminimasikan investasi dan biaya dalam persediaan.
4.3 Sistem Upah
Sistem pembayaran upah/gaji menerima dan mengolah data dari kartu kerja dan catatan kerja pegawai. Sistem ini menghasilkan catatan pembayaran upah dan laporan analisa pegawai. Sistem pembayaran upah berbasis komputer membantu manajemen perusahaan dalam memberikan laporan analisa biaya tenaga kerja dan produktivitas.

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki system yang telah ada.
Perlunya Pengembangan Sistem :
• Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada sistem yang lama permasalahan yang timbul dapat berupa :
- Ketidakberesan
- Pertumbuhan Organisasi
• Untuk meraih kesempatan (opportunities) Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya
• Adanya instruksi-instruksi (directives)

II. PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
• Sistem yang dikembangkan adalah unutk manajemen
• Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal :
1. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
2. Investasi yang terbaik harus bernilai
• Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
• Proses pengembangan sistem tidak harus urut
• Jangan takut membatalkan proyek
• Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system

III. TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari :
1. Perencanaan Sistem (Systems Planning)
2. Analisis Sistem (System Analysis)
3. Perancangan Sistem (Systems Design)
4. Seleksi Sistem (System Selection)
5. Perancangan Sistem (Systems Design)
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation &Maintenance)
Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkahlangkah utamanya adalah sebagai berikut :
 PERENCANAAN SISTEM
Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan sistem dapat terdiri :
1. Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2 tahun
2. Perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun
Perencanaan sistem biasanya ditanggani oleh staf perencanaan sistem bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.
Tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem
-Mengkaji tujuan,perencanaan strategi dan taktik perusahaan
- Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
- Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
- Menetapkan kendala proyak-proyek sistem
- Menentukan proyek-proyek sistem prioritas
- Membuat laporan perencanaan sistem
- meminta persetujuan manajemen
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
- Menunjuk team analis
- Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan
- Melakukan studi kelayakan
- Menilai kelayakan proyek sistem
- Membuat usulan proyek sistem
- Meminta persetujuan manajemen.
 ANALISIS SISTEM
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang haru dilakukan Yaitu:
1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
- Mengindentifikasikan penyebab masalah
- Mengidentifikasikan titik keputusan
- Mengidentifikasikan personil-personil kunci
2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
- Menentukan jenis penelitian
- Merencanakan jadual penelitian
- Mengatur jadual wawancara
- Mengatur jadual observasi
- Mengatur jadual pengambilan sampel
- Membuat penugasan penelitian
- Membuat agenda wawancara
- Mengumpulkan hasil penelitian
3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
- Menganalisis kelemahan Sistem
- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis
- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisisoleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

 PERANCANGAN SISTEM
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.
Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
 EVALUASI DAN SELEKSI SISTEM
Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancangbangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih system diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem.
Langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem :
1. Memilih penyedia teknologi.
Kebutuhan dari teknologi sistem dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. perangkat keras yang sifatnya umum
b. perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi
c. perangkat lunak yang sifatnya umum
d. perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi
2. Meminta proposal dari penjual
Jika terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilih, maka pemilih sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang dipilih.


3. Menyaring penjual
Tidak semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat adalah proposal yang tidak sesuai.
4. Mengevaluasi penjual yang lolos saringan
Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yang direkomendasi. Sebelum itu perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria evaluasi yang akan dilakukan.
 IMPLEMENTASI SISTEM
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya, sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi system merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
2. Melakukan kegiatan implementasi
- Pemilihan dan pelatihan personil
- Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
- Pemrograman dan pengetesan program
- Pengetesan sistem
- Konversi sistem
3. Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.

1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).



a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra sistem dan industri adalah supra dari supra sistem.
b. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.


d. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan system
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.
g. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

1.2. Klasifikasi system
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

a) Sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.
Sistem fisik merupan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem produksi.
b) Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Inteaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d) Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik. Sistem-sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.

2. Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta).
Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan bahwa :
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.
3. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.
2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.
3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

Sumber:
http://kamii_yogyakarta.tripod.com

PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI

Perawatan bayi sehari-hari meliputi perawatan tali pusat, perawatan kulit (memandikan), membersihkan alat kelamin, perawatan gusi dan lidah, dan perawtan mata.

1. Perawatan Tali Pusat
Tali pusat akan lepas dalam waktu 5 sampai 7hari, bahkan ada yng sampai dua minggu. Perawatan talli pusat sangat sederhana. Saat memandikan, gosok tali pusat dengan menggunakan sabun,lalu keringkan dan bersihkan dengan menggunakan alkohol 70% atau tidak menggunakan apapun, apalagi menggunakan antiseptik karena pada antiseptik mengandung yodium. Lalu biarkan dalam keadaan terbuka, tidak usah dibungkus, keculi jika terjadi infeksi. Sebaiknya tali pusat dibersihkan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.

2. Perawatan kulit (memandikan bayi)
Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari, yaitu denagn cara memandikan bayi secara teratur. Dalam memandikan bayi, harus diperhatikan suhu air sesuai dengan kulit, keadaan ruangan (usahakan agar rungan selalu hangat), penggunaan sabun bayi (sabun khusus bayi yang lunak), dan shampo untuk membersihkan rambut bayi.
Sebelum memandikan, hal yang pertama harus diperhatikan adlah keadan uangan dan suhu air, air yang digunakan untuk memandikan tidak boleh telalu panas atau dingin, caranya cek kehangatan air dengan menggunakan siku atau punggung tangan. Bersihkan bagian kepala yaitu muka dan kepala. Bersihkan muka bayi denagn menggunakan waslap, kemudian rambut bayi dengan menggunakan shampo, setelah itu bagian tangan, leher, badan, punggung, kaki, dan alat genitalia dengan menggunakan waslap, setelah itu bersihkan dengan menggunakan waslap yang bersih, mandikan bayi dalam bak mandi yang berisi air hangat, lalu keringkan dengan menggunakan handuk.
Sebelum dipasangkan pakaian, beri baby oil dan bedak. Jangan gunakan minyak kayu putih karena bayi bisa merasakan panas dan bisa mengakibatkan iritasi, apalagi pori-pori kulit bayi lebih kecil dibanding pori-pori kulit orang dewasa. Soal pakaian bayi sebaiknya dari bahan yang lembut da dapat menyerap keringat. Memandikan diwajibkan dua kali dalan sehari.
Pemeliharan kulit bisa dilakukan denagan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Penggunaan kosmetika berupa sabun, shampo, lotion, ataupun minyak khusus untuk bayi perlu pemilihan secara tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama dalam menjga kesehatan kulit bayi. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi harus lebih dicermati oleh para orang tua.

3. Membersihkan Alat Kelamin
Membersihkan alat kelamin pada saat mandi bisa menggunakan sabun. Saat mandi,pada bayi laki-laki bagian katupnya ditarik dan dibersihkan dengan menggunakan sabun. Bisa juga membersihkannya sehabis buang air kecil,bayi dipegangi di wastafel, bersihkan bekas pipisnya dengan air mengalir, pakaikan sabun, keringkan dan pakaikan celana pendek.

4. Perawatan Gusi dan Lidah
Bayi usia 0-6 bulan belum memiliki gigi susu. Namun begitu kegiatan membrsihkan gusi dan lidah harus dilakukan begitu selesai menyusui dan sebelum tidur malam. Adapun langkah-langkahnya :
- Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut
- Celupkan atau basahi kain dengan air matang
- Balutkan kain pada jari telunjuk ibu atau ayah
- Bersihkan mulut dan gusi bayi secara perlahan
- Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk dipangkuan kalau sudah bisa.

5. Perawatan Mata
Cara perawatan mata bayi yaitu :
- Cuci tangan ibu terlebih dahulu sebelum membersihkan kedua mata bayi
- Bersihkan kedua mat abayi dengan menggunakan kapas atau saputangan halus yang bersih dengan dibasahi air hangat.
- Keringkan kedua mata bayi drngan menggunakan kapas kering atau saputangan halus
- Ibu cuci tangan kembali setelah selesai membersihkan kedua mata bayi.

PERSALINAN NORMAL

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal
Kegiatan
I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA
1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya. Perineum menonjol. Vulva-vagina dan sfingter anal membuka.

II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set.
3. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.
4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih.
5. Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
6. Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali di partus set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik).

III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DENGAN JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan dekontaminasi, langkah # 9).
8. Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap. Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi.
9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas).
10. Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal ( 100 – 180 kali / menit ).
• Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.
• Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

IV. MENYIAPKAN IBU & KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN.
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya.
• Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
• Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu utuk meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
13. Melakukan pimpinan meneran saat Ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran:
• Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinganan untuk meneran
• Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran.
• Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak meminta ibu berbaring terlentang).
• Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
• Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu.
• Menganjurkan asupan cairan per oral.
• Menilai DJJ setiap lima menit.
• Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60/menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk segera. Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran
• Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, menganjurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat di antara kontraksi.
• Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera setalah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera.

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI.
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
15. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu.
16. Membuka partus set.
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.

VI. MENOLONG KELAHIRAN BAYI
Lahirnya kelapa
18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kelapa bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir.
• Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung setelah kepala lahir menggunakan penghisap lendir DeLee disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih.
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa yang bersih.
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi :
• Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.
• Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan memotongnya.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahir bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan kearah keluar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.
Lahir badan dan tungkai
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat panggung dari kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.

VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25. Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan).
26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian pusat.
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem tersebut.
29. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan bernapas, mengambil tindakan yang sesuai.
30. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu menghendakinya.

VIII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
Oksitosin
31. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
32. Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.
Penegangan tali pusat terkendali
34. Memindahkan klem pada tali pusat
35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
36. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingg kontraksi berikut mulai.
• Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga untuk melakukan ransangan puting susu.
Mengluarkan plasenta.
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurve jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
• Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva.
• Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit :
Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.
Menilai kandung kemih dan mengkateterisasi kandung kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu.
Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya.
Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi.
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
• Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selapuk yang tertinggal.
Pemijatan Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).

VIII. MENILAI PERDARAHAN
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
• Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selam 15 detik mengambil tindakan yang sesuai.
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.

IX. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
42. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik. Mengevaluasi perdarahan persalinan vagina.
43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.
44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
45. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan dengan simpul mati yang pertama.
46. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5 %.
47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kering.
48. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

EVALUASI
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
• 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
• Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
• Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
• Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melaksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri.
Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan dengan anesthesia lokal dan menggunakan teknik yang sesuai.
50. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi uterus.
51. Mengevaluasi kehilangan darah.
52. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
• Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca persalinan.
• Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
Kebersihan dan keamanan
53. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah dekontaminasi.
54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai.
55. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
56. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan.
57. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih.
58. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
59. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
Dokumentasi
60. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)

Optimalisasi Windows XP

Di tempat anda, mungkin banyak orang yang bisa meng- install program. Namun saya yakin angat sedikit sekali yang mengerti dan mau memahami seni dari proses install tersebut sehingga menghasilkan PC yang optimal.
Sering kita jumpai, komputer sekelas Pentium IV masih dikatakan lambat.
Padahal sudah dilakukan berbagai upaya untuk menambah memori dan meningkatkan prosesor. Namun tetap saja, masih ada beberapa proses yang dianggap lambat.
Dengan settingan berikut, anda bisa menyulap Pentium III secepat Pentium IV.

Ruang-ruang yang akan kita sentuh adalah sebagai berikut :
1. System Properties
2. System Configuration
3. Registry
4. System Properties

Adalah ruang berisi informasi tentang nama dan organisasi pemilik. Anda bisa membukanya dengan klik kanan pada icon MyKomputer dan pilih Properties . Atau bisa juga dengan menekan tombol Start + Pause Break .
Ada beberapa rahasia yang akan kita obrak-abrik pada system properties ini, sehingga menghasilkan installasi yang optimal. Ikuti langkah berikut :
1. Klik kanan pada icon MyComputer dan pilih Properties . Atau bisa juga dengan menekan tombol Start + Pause Break .
2. Klik menu System Restore , pastikan anda mengklik Turn Off System Restore On All Drives . Ini akan sangat berguna untuk menghalau salah satu cara perkembangbiakan virus.
3. Kemudian klik Advanced .
Terdapat 3 menu setting di bawahnya.
• Klik Setting pertama dan pastikan anda memilih Adjust For Best Performance .
Lanjutkan dengan mengklik Apply . Tunggu beberapa saat, dan tampilan windows akan berubah menjadi klasik. Tampilan tersebut dapat kita rubah sesuai keinginan kita nanti.
• Selanjutnya klik Advanced , dan klik Change untuk merubah Virtual Memory.
(Virtual memory adalah Space yang dijadikan memory bayangan untuk membantu kinerja memory asli yang biasa kita sebut RAM . Virtual memory ini akan meminta ruangan dari harddisk.
• Pada sub menu Custome Size , terdapat kolom Initial Size .
Isikan kolom dengan angka minimal 2 kali jumlah RAM yang anda pasang.
Misalnya anda memasang RAM 128 MB, maka isi kolom tersebut dengan jumlah minimal 256. Dan pada kolom berikutnya isi dengan 2 x kolom pertama. Jangan lupa klik Set . Klik OK dan OK lagi sehingga kembali ke System Properties awal.
• Sekarang, klik menu Setting yang ketiga, anda akan melihat dua kolom yang berisi angka 30. Rubah angka tersebut menjadi 3 . Kemudian buang tanda Ceklis (v) pada Automatically Restart .
• Klik OK setelah selesai.
• Tutup System Properties dengan mengklik OK

Dari hasil otak-atik tadi, tampilan windows terasa amat membosankan. Semuanya serba Classic, seolah-olah bukan Windows XP.
Jangan khawatir, itu hanya sekedar tampilan yang bisa kita rubah setiap saat. Caranya
1. Klik kanan di ruang kosong pada area Desktop dan pilih Properties sehingga muncul kotak dialog Display Properties
2. Klik menu Themes, kemudian pada kolom Themes dibawahnya, klik tanda panah ( Pop up ) dan pilih Windows XP .
3. Jika sebelumnya sudah terpilih Windows XP , maka pilih dulu Themes lain, kemudian klik panah lagi dan pilih Windows XP . Ini dilakukan untuk memancing tampilan Windows XP yang sesungguhnya.
4. Klik Apply dan lihat hasilnya.
5. Selanjutnya klik menu Desktop , perhatikan di bagian bawah. Disana terdapat sub menu Customize Desktop , klik menu tersebut.
6. Pada tampilan kotak dialog berikutnya, pastikan anda membuang tanda Ceklis (v) pada Run Desktop Cleanup Every 60 Days. Ini dilakukan untuk menghindari penghapusan otomatis Windows terhadap icon-icon yang sudah dianggap tidak penting, padahal menurut kita masih sangat penting.
7. Klik OK dan OK lagi untuk menutup Display Properties


System Configuration
Please, jangan pusing dulu …
Ruang berikutnya yang akan kita bedah adalah System Configuration . Perhatikan langkah berikut :
1. Klik Start pilih Run dan ketik msconfig kemudian Ok atau langsung tekan Enter
2. Dideretan menu bagian atas, di ujung kanan terdapat menu Startup . Klik menu tersebut.
3. Lihat ke bagian bawah, terdapat sederetan nama dengan masing-masing mempunyai tanda ceklis (v).

Nama-nama tersebut adalah indikasi program yang akan selalu berjalan ketika Windows baru pertama kali tampil. Dan jika kita membiarkan tanda ceklisnya, maka Windows akan sedikit lambat ketika pertama kali proses Loading .
1. buang tanda ceklis pada nama program yang dianggap tidak perlu untuk ditampilkan pada waktu START UP. Kemudian klik Apply
2. Klik OK untuk menutup System Configuration dan klik Restart .
3. Minum kopi, makan cemilan, atau pesen nasi goreng untuk menunggu komputer anda yang Restart.

Setelah komputer Restart dan kembali ke ruangan Desktop , anda dikagetkan dengan munculnya kotak dialog yang tentu saja berbahasa inggris. J

Langsung saja klik kotak kecil untuk memberi ceklis pada Don't Show This Massage ….., (dst) kemudian klik OK . Maka kotak tadi tidak akan muncul lagi ketika Windows baru Restart .
Registry
Registry adalah ruang Administrator Windows. Keluar masuknya program yang terinstall akan selalu melapor terlebih dahulu ke Registry .
Berikut ini adalah directory yang terdapat di Registry yang akan kita obrak-abrik J :
1. HKEY_CLASSES_ROOT
2. HKEY_CURRENT_USER
3. HKEY_LOCAL_MACHINE
4. HKEY_USERS
5. HKEY_CURRENT_CONFIG

Wah, istilah-istilah apapula itu ?..... Bah … J
Yang akan kita sentuh adalah bagian a dan b . Ikuti langkah berikut :
1. Klik Start pilih Run dan ketik regedit , klik OK atau langsung tekan Enter
2. Klik tanda plus (+) pada HKEY_CURRENT_USER
3. Klik tanda plus (+) pada Control Panel
4. Klik tanda plus (+) pada Desktop

(Perhatikan jendela sebelah kanan pada posisi Desktop. Terdapat sederetan String yang cukup memusingkan dan tentu saja berbahasa Inggris. J. Cari dan temukan MenuShowDelay. Jika sudah ketemu, klik dua kali dan rubah nilainya dari 400 menjadi 0, kemudian klik OK)
5. Sekarang kembali ke jendela sebelah kiri
6. Dibawah directory Desktop terdapat sub directory WindowsMetrics . Klik sub directory tersebut dan perhatikan jendela sebelah kanan.
7. Cari dan temukan MinAnimate , klik dua kali pada value tersebut dan rubah nilainya menjadi 1 , klik OK .
Sekarang tutup Registry dengan tombol Alt + F4 atau dengan mengklik tanda silang (X) dibagian atas kanan jendela.
Restart Komputer anda dan lihat hasilnya.


Semoga berguna...!!!!!!!!!!!!

Kelebihan dan kekurangan windows NT series Pengertian

Windows NT merupakan sistem operasi yang multitasking dan multiuser seperti halnya Linux. Secara teknis Windows NT dan Linux hampir sama, mereka memiliki kemiripan baik dari segi user-interface, networking, security dan sebagainya. Sistem operasi Windows NT tidak seperti Windows 9x, Windows NT dibuat dengan system sekuriti yang lebih baik tak seorangpun bisa log-in, menjalankan program, membuka file tanpa ijin NT atau dengan kata lain dalam Windows NT seorang user dibatasi haknya dalam mengakses file.

Versi
Windows NT 3.1 (1992)
Pada awal tahun 1992 Windows 3.0 dikembangkan lagi menjadi Windows 3.1.
Kelebihan dan Kekurangan :
1. Dukungan terhadap multimedia
2. Modus real dihilangkan, menggunakan modus terproteksi
3. Mulai menggunakan kernel hibrida
4. Diperkenalkan sistem berkas NTFS
Windows NT Workstation 3.5 (1994).

Kelebihan dan Kekurangan :
1. Windows NT Workstation memberikan proteksi tertinggi untuk pengguna bisnis aplikasi dan data.
2. Dengan dukungan standar grafis OpenGL, sistem operasi ini memberikan kekuatan dalam pengembangan aplikasi untuk perkembangan software, perindustrian, penelitian, dan produk-produk bisnis.
3. Windows NT Workstation 3.5 menawarkan perkembangan kehandalan pada produktivitas 32-bit, dan dapat menampung nama file hingga 256 huruf.
4. Menyediakan OLE 2.0 Kemampuan ditingkatkan dan mengurangkan penggunaan memory.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LINUX

Kelebihan Linux
1. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
2. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan Windows.
3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source as Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux.
4. Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan, hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Di mana, Linux sejak awal didesain multi-user, yang mana bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Pada Windows, hal ini tidaklah terjadi. Sehingga bila dilihat dari sisi maintenance / perawatan data maupun perangkat keras-pun akan lebih efisien. Artikel yang menunjang argumen ini:
o Linux dan Virus.
o Melindungi Windows dari serangan virus dengan menggunakan Linux.
5. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Sehingga, tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server dunia yang cukup besar. Dari hasil riset IDC, pangsa pasar server dunia yang menggunakan Linux pada tahun 2008 akan mencapai 25,7 % (dapat dibaca di eweek.com).
6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Komputer-komputer yang lama ini tidak perlu dibuang dan masih dapat digunakan untuk keperluan tertentu dengan menggunakan Linux (sebagai penunjang informasi dapat membaca artikel “Don’t Throw That Old PC Away–Give It New Life with Linux“). Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras. Sebagai contoh, beberapa bulan lalu, telah dirilis Windows Vista. Beberapa dokumen yang dibuat dalam Windows Vista tidak dapat dibuka dalam Windows XP. Sehingga, mau tidak mau, kita harus beralih ke Windows Vista, dan itu berarti meng-upgrade atau membeli perangkat keras (hardware) baru yang lebih bagus (perangkat keras minimum Windows Vista dapat dilihat Microsoft.com). Atau, bisa jadi ada aplikasi-aplikasi yang dibuat beberapa tahun yang lalu tidak dapat dibuka lagi di Windows Vista, karena sudah tidak didukung lagi oleh Microsoft.

Kekurangan Linux
1. Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’. Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa dengan Linux.
2. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
3. Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
4. Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.

26 November 2008

Alergi Pada Ibu Hamil & Menyusui

Yang mungkin menjadi pertanyaan banyak wanita terutama ibu hamil adalah, apakah bayi yang dikandungnya kelak juga akan menderita alergi. Memang, teorinya anak yang berasal dari orang tua dengan riwayat alergi dapat saja membawa bakat alergi juga. Bahkan, ada sejumlah dokter ahli alergi-imunologi percaya bahwa seorang ibu membawa bakat alergi sebesar 40%, sementara ayah membawa bakat alergi sebesar 30%.

Adakah langkah-langkah tertentu yang dapat dilakukan oleh seorang ibu hamil untuk meminimalkan reaksi alergi, baik pada dirinya ataupun pada bayinya kelak? Ada beberapa cara, yaitu:

  • Ibu hamil harus menyadari bahwa ia terkena alergi yang mungkin tak akan hilang dan yang bisa dilakukan adalah menghindari alergen (pemicu alerginya).
  • Ia harus mengenal dengan baik hal-hal apa yang dapat memicu alerginya.
  • Ibu hamil juga harus menyadari bahwa apa yang ia makan atau hirup dapat menjadi media pengenalan alergen bagi bayi yang dikandungnya. Karena itu, ibu hamil yang menderita alergi sebaiknya menghindari makanan pencetus alergi, asap rokok, debu, dan tidur di kamar yang bebas dari alergen.
  • Setelah bayi lahir, usahakan memberi ASI pada bayinya karena ASI dapat mencegah alergi. Sementara itu, susu sapi dilaporkan banyak menimbulkan reaksi alergi.
  • Perlu diingat, alergen dapat mengalir dari ASI. Karena itu, ibu menyusui yang memberi ASI harus mencegah konsumsi zat-zat yang dapat mencetuskan alergi.
  • Untuk mengurangi risiko alergen mengalir pada ASI, lebih baik ibu menyusui mengonsumsi antioksidan dan sayur-sayuran karena dapat menghambat alergi pada bayi.
  • Alergi tersering pada bayi adalah dermatitis atopi. Tanda-tandanya berupa bintik-bintik di daerah pipi, siku, atau lutut pada bayi. Lebih baik, segera bawa bayi ke dokter bila hal ini terjadi.
  • Alergi tidak akan kambuh bila tidak ada pencetus alergi dan pencegahan adalah obat terbaik bagi kasus alergi.

Sumber http://www.info-sehat.com

SMS Gratis