Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh manusia dengan menyuntikkan vaksin atau serum dari suatu penyakit yang telah dilemahkan ke dalam tubuh. Sehingga secara alami tubuh akan membentuk zat antibodi untuk melawan virus atau kuman-kuman penyakit itu.
Tujuannya diberikannya imunisiasi adalah untuk melindungi dan mencegah dari penyakit-penyakit yang menular dan berbahaya. Kita lebih sering mendengar imunisiasi ditujukan pada balita tetapi imunisisi ini dapat diberikan kepada siapa saja yang memerlukan imunisiasi terutama orang yang sering kontak (berhubungan) dengan penderita penyakit menular. Tetapi memang lebih diutamakan diberikan pada bayi sejak lahir karena memerlukan imunisasi untuk melindungi tubuhnya dari penyakit-penyakit menular dan berbahaya.
Ø Imunisiasi Sebelum Kehamilan
Kehamilan beresiko tinggi kalau saat hamil terkena penyakit-penyakit menular. Imunisasi tidak cuma buat anak-anak, tapi buat orang dewasa juga ada. Karena ternyata beberapa penyakit berakibat fatal bila menyerang orang dewasa khususnya Ibu Hamil. Kita sering melihat, kalau di belahan dunia barat sana, pasangan yang mau menikah, biasanya melakukan serangkaian test dan persiapan pra nikah, salah satunya memastikan pasangan masing-masing memiliki kekebalan terhadap penyakit menular.
Berikut beberapa imunisasi yang perlu dilakukan sebelum perencanaan kehamilan:
a) Imunisasi Varicella, khusus bagi yang belum pernah seumur hidup terpapar virus cacar air.
Virus cacar air, akan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin apabila Ibu Hamil terpapar virus tersebut di usia kehamilan trimester pertama (3 bulan pertama). Ternyata Ibu Hamil yang terpapar virus cacar air diusia kehamilan kurang dari 20 minggu akan menyebabkan janinnya beresiko mengalami hal berikut;
o Scars on the skin
o Muscle and bone defects
o Malformed limbs
o Smaller than normal head
o Blindness
o Mental retardation
b) Imunisasi hepatitis B
Imunisiasi hepatitis B ini yang paling lama. Secara 3 tahap, dan tidak boleh pembuahan minimal 1 bulan dari terakhir suntik. Tapi yang belum sempet vaksin hepatitis B tidak usah khawatir karena masih ada jalan, yaitu:
o lakukan tes darah untuk mastiin apakah kita punya kekebalan terhadap hepatitis B
o kalau ternyata hasil test justru menunjukkan sudah memiliki penyakit hepatitis B atau carrier alias pembawa, sebaiknya si bayi nanti begitu lahir disuntikkan vaksin immunoglobulin hepatitis B di lengan kiri dan disuntikkan vaksin Hepatitis B di lengan kanan.
c) Imunisasi MMR (Mumps, Measles, Rubella)
Ø Imunisiasi Pada Saat Kehamilan
Imunisasi juga tetap diberikan pada saat seorang ibu telah hamil. Semua ibu hamil harus dilindungi dari tetanus. Walaupun sebelumnya sudah mendapatkan imunisasi sebelumnya, tetapi tetap saja seorang ibu hamil membutuhkan tambahan vaksin toxoid tetanus.
Di banyak negara, kaum ibu melahirkan dalam kondisi atau tempat yang tidak higienis. Hal ini menimbulkan resiko terkena tetanus pada ibu dan bayi, tetanus adalah pembunuh utama bagi bayi yang baru lahir.
Jika seorang ibu hamil tidak diberikan imunisasi tetanus dan kemudian bakteri atau spora tetanus masuk ke dalam tubuhnya, maka nyawanya juga akan terancam.
Bakteri atau spora tetanus tumbuh dalam luka yang kotor. Mereka dapat berkembang biak jika tali pusat dipotong dengan pisau yang tidak tajam atau jika benda apapun yang tidak bersih menyentuh ujung tali pusat. Setiap alat yang menyentuh tali pusat harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudia direbus atau dipanaskan di atas api dan kemudian didinginkan. Selama minggu pertama setelah proses kelahiran, kebersihan tali pusat harus tetap dijaga.
Semua ibu hamil harus memastikan bahwa mereka telah mendapatkan imunisasi tetanus, yang dapat melindungi baik ibu dan bayinya. Pemberian imunisasi pada wanita hamil adalah aman. Perhatikan jadwal pemberian imunisasi tetanus pada ibu hamil:
- Pemberian pertama: Segera setelah kehamilan terdeteksi.
- Pemberian kedua: Sebulan setelah pemberian vaksin pertama, dan paling lambat dua minggu sebelum waktu kelahiran.
- Pemberian ketiga: 6-12 bulan setelah pemberian vaksin kedua, atau selama masa kehamilan berikutnya.
- Pemberian keempat: 1 tahun setelah pemberian vaksin ketiga, atau selama masa kehamilan berikutnya.
- Pemberian kelima: 1 tahun setelah pemberian vaksin keempat, atau selama masa kehamilan berikutnya.
Jika seorang yang telah diberikan 5 kali vaksin tetanus dengan rentang waktu yang tepat, ia akan terlindungi sepanjang hidupnya. Anak-anaknya juga terlindungi selama beberapa minggu awal setelah kelahiran mereka.
Ø Imunisiasi pada balita
Imunisasi bayi suda terjadwal dengan rapi dan baik, tentunya dengan alasan kenapa harus imunisasi A dulu baru imunisasi B. Pemberian vaksinasi yang terlambat diberikan kepada bayi tidak lantas bikin vaksin yang sebelumnya menjadi tidak berguna sama sekali, tapi memang respon antibodi yang ditimbulkan buat bayi menjadi tidak optimal. Tetapi apabila ada keterlambatan pemberian vaksin yang hanya diberikan satu kali atau memiliki daya perlindungan panjang seperti BCG, CAMPAK, MMR, TIFOID dan Varicela bisa meningkatkan resiko tertularnya penyakit tersebut .
Jadi sebaiknya bayi harus mendapatkan imunisasi tepat pada saatnya, kalaupun telat, langsung dikejar jadwalnya biar tidak terlalu lama masa terlambatnya dan bayi tetap mendapat imunisasi sesuai dengan jumlah pemberian semestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar