Bila proses lemah maka tidak diragukan lagi hasilnya juga akan buruk. Tetapi ketergantungan yang obsessive pada proses juga berbahaya. Secara singkat Margaret David mengomentari dualitas hasil dan proses sebagai berikut :
Sekitar setiap sepuluh tahun lebih atau kurang dari lima, komunitas perangkat lunak kembali mendefinisikan “masalah” dengan menggeser fokusnya dari isu produk ke isu proses. Demikianlah, kita telah mempergunakan bahasa program terstruktur (produk) diikuti dengan metode analisis terstruktur (proses) diikuti dengan enkapsulasi data (produk) diikuti dengan penekanan pada rekayasa perangkat lunak Institute’s Software Development Capability Maturity Model (proses).
Sementara tendensi natural dari pendulum adalah kembali lagi ke titik tengah diantara dua titik ujung, focus komunitas perangkat lunak bergeser secara konstan karena gaya baru diaplikasikan ketika ayunan yang terdahulu gagal. Ayunan – ayunan tersebut menjadi pengganggu di antara mereka sendiri karena mereka meragukan pelaksana perangkat lunak rata – rata dengan mengubah secara radikal apa artinya melakukan pekerjaan. Belum lagi untuk melakukannya dengan baik. Ayunan itu juga akan memecahkan “masalah”, karena gagal selama produk dan proses diperlakukan seperti membentuk sebuah dikotomi dan bukan dualitas.
Semua kegiatan manusia bisa menjadi proses, tetapi masing – masing dari kita menarik diri dari kegiatan – kegiatan yang menghasilkan representasi atau contoh yang dapat dipergunakan atau dihargai oleh satu orang atau lebih tersebut, yaitu bahwa kita tidak merasa puas terhadap penggunaan kembali produk kita oleh kita sendiri atau orang lain.
Kerja masyarakat perangkat lunak akan berubah didalam tahun ini dan yang akan dating. Dualitas produk dan proses merupakan elemen penting didalam menjaga manusia – manusia kreatif agar terjalin sementara rekayasa pemrograman dan perangkat lunak diselesaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar